Yang Perlu Anda Ketahui Sebelum Menjalani Foto Rontgen
Image :
PDPI Malang, 19 Jul 2017 17:31:37
Yang Perlu Anda Ketahui Sebelum
Menjalani Foto Rontgen
image:kompasiana.com
Sinar roentgen atau X-ray,
yang di
Indonesia lebih dikenal dengan sebutan rontgen, ditemukan oleh
fisikawan Jerman bernama Wilhelm Roentgen, tepatnya pada tanggal 8
November 1890. Sinar ini mampu menembus bagian tubuh manusia tanpa
dilakukan pembedahan (non-invasive procedure) sehingga dunia kedokteran
sangat terbantu dengan temuan ini. Berkat prestasinya, Roentgen
dianugerahi Nobel pada tahun 1901.
Kapan foto rontgen
diperlukan
Pemeriksaan rontgen merupakan salah satu pemeriksaan penunjang dari
penegakkan diagnosis di samping pemeriksaan laboratorium.
Rontgen dilakukan untuk melihat patah atau retak tulang, memantau
perkembangannya, dan menentukan jenis pengobatan yang akan diberikan.
Kondisi penyakit yang membutuhkan pemeriksaan rontgen sebagai contoh
adalah arthritis, kanker tulang, penyakit paru-paru, masalah
pencernaan, pembesaran jantung, batu ginjal, batu saluran kemih, dan
kejadian tertelan zat asing.
Apakah rontgen
memiliki risiko
X-ray hanya menggunakan sedikit radiasi, sehingga jumlah ekspos sinar
masih dianggap aman untuk orang dewasa. Berbeda halnya dengan janin di
dalam rahim, sehingga bagi ibu hamil biasanya dilaksanakan pemeriksaan
radiologi dengan jenis lain yang lebih aman seperti MRI.
Selain itu, beberapa kondisi pemeriksaan rontgen ada yang memerlukan
penelanan atau penyuntikan zat kontras agar pada hasil foto daerah yang
ingin dilihat dapat tergambar dengan jelas. Kontras yang biasa
digunakan adalah jenis iodine yang ada beberapa orang dapat menyebabkan
alergi. Reaksi alergi yang dapat terjadi adalah kemerahan pada kulit,
gatal, dan mual. Pada kasus yang sangat jarang dapat terjadi syok
anafilaktik, hipotensi parah, dan serangan jantung.
Jenis-jenis
pemeriksaan foto thorax
Proyeksi PA
(Postero-Anterior )
Cara pemeriksaan foto thoraks dengan proyeksi PA
(Postero-Anterior),yaitu:
- Sinar dipancarkan ke arah film melalui punggung (posterior) pasien.
Biasanya, pasien akan diminta untuk berdiri tegak dengan, region
anterior (perut) ditempelkan pada film.
- Tangan bertolak pinggang untuk mengangkat tulang belikat agar region
paru tidak tertutupi.
- Pasien diminta untuk menarik napas dalam saat sinar ditembakkan agar
rongga thoraks dapat mengembang secara maksimal, diafragma akan
terdorong ke rongga abdomen (perut) sehingga dapat dihasilkan gambaran
paru/jantung seperti aslinya. Pemeriksaan ini hanya dapat dilakukan di
ruang radiologi
Proyeksi AP
(Antero-Posterior )
Cara pemeriksaan foto thoraks dengan proyeksi AP (Antero-Posterior),
yaitu:
- Proyeksi AP bisa dilakukan pada pasien dengan posisi telentang,
duduk, atau terlentang namun sudut batang badang 45 atau 90 derajat
dari bidang datar.
- Prosedur ini biasanya dilakukan pada pasien yang tidak dapat
berpindah tempat (mobilisasi) karena berbagai penyebab, sering kali
terjadi pada pasien pasca bedah.
- Alat yang digunakan adalah adalah alat foto portable.
- Hasil foto proyeksi AP biasanya menghasilkan kualitas foto yang
kurang baik dibanding proyeksi PA
Proyeksi lateral
Cara pemeriksaan foto thoraks dengaan proyeksi lateral, yaitu:
- Posisi ini dilakukan sesuai pada indikasi baik lateral kanan maupun
lateral kiri
- Biasanya dilakukan jika diperlukan untuk menegakkan diagnosis yang
tidak diperoleh dengan foto proyeksi lainnya.
Persiapan yang
harus dilakukan sebelum menjalani rontgen
Berdasarkan jenis persiapannya, pemeriksaan X-Ray terbagi atas: Radiografi
konvesional tanpa persiapan
Pasien dapat langsung difoto saat datang. Radiografi
konvensional dengan persiapan
- Pemeriksaan organ abdomen (perut) memerlukan puasa beberapa jam atau
hanya makan makanan tertentu agar usus dapat tergambar dengan jelas
tanpa adanya penutupan dari feses.
- Pada pemeriksaan saluran kemih, Anda akan diminta berbaring telentang
dengan tangan menjauh dari tubuh. Serta sebelum pemeriksaan Anda akan
diminta untuk meminum banyak air atau dan menahan kencing agar dapat
terlihat gambaran yang bagus pada buli-buli (kandung kemih).
- Pemeriksaan dada proyeksi posterior anterior (PA) dilakukan dengan
posisi berdiri, baju harus diturunkan sampai ke pinggang. Anda akan
diminta untuk menahan nafas saat foto diambil.
- Jika rontgen dilakukan pada daerah tengkorak, penjepit atau hiasan
rambut, kaca mata, dan gigi palsu harus dipindahkan.
Persiapan teknis lainnya sebagai berikut:
- Memakai pakaian yang nyaman dan longgar agar mudah untuk membukanya,
namun pada beberapa rumah sakit akan diberikan gaun untuk dipakai.
- Mencopot perhiasan, jam atau alat-alat yang mengandung logam pada
tubuh. Jika Anda memiliki implantasi metalik di dalam tubuh dari
operasi sebelumnya, segera laporkan ke dokter karena implant akan
memblokir sinar X-Ray untuk menembus ke dalam tubuh.