Tujuan penelitian ini adalah menilai peran Hepatitis virus
dalam terjadinya Hepatotoksisitas akibat obat anti TB.
Dari 705 orang penderita Tuberkulosis di Gazy University Hospital dan Ataturk Chest
Disease Hospital Ankara - Turkey, 57 diantaranya (8,1%) menderita Hepatitis akut ketika
dalam pengobatan dengan Rifampisin dan Isoniazid. Penelitian dilakukan dengan memeriksa
secara serologik 57 pasien tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa serologik Hepatitis B
ternyata positif pada 6 dari 57 pasien tersebut (10,5%), dan Hepatitis C positif pada 4
kasus (7%). Tidak ditemukan Hepatitis A akut pada pasien-pasien ini.
Sebagai kesimpulan para peneliti ini menyatakan bahwa terjadinya Hepatitis ketika
seseorang sedang dalam pengobatan obat anti Tuberkulosis masih mungkin bukan disebabkan
oleh obat tersebut. Endemisitas Hepatitis virus di daerah itu mungkin punya peranan
disini. Peneliti menganjurkan pemeriksaan serologik agar dilakukan pada mereka yang
menderita Hepatotoksisitas, untuk menyingkirkan kemungkinan terjadinya Hepatitis virus.
(Warta TB 1/I/97 - Tubercle and Lung Disease1994:75:58-60) |