Dampak Reformasi Kesehatan pada Program Penanggulangan TB
Kritzki AL & Ruffino Nettr A
Dicipline of Pneumology, School of Medicine and University Hospital Clementina Fraga Filho,
Federal University of Rio de Janeiro - Brazil

Makalah ini menggambarkan proses reformasi kesehatan di Brazil yang berjalan setelah tahun 1986, dan dampak negatifnya pada program penanggulangan tuberkulosis. Proses desentralisasi ternyata diantisipasi secara lambat bagi perubahan program dari bersifat vertikal ke terintegrasi. Di tahun 192 komponen program penanggulangan TB direorganisasi, dimana ada koordinator di tingkat nasional dan regional yang diikuti dengan dukungan penuh untuk pelaksanaan di negara-negara bagian. Di tahun 1996 proses reformasi kesehatan terus bergulir, tetapi utamanya hanya berupa pemotongan anggaran kesehatan dan desentralisasi dari pemerintah pusat ke daerah yang ternyata belum siap menerimanya, sehingga akibatnya program tuberkulosis di daerah menjadi melemah. Untungnya baru-baru ini pemerintah Brazil telah meningkatkan komitmennya dan melaksanakan program DOTS yang dianjurkan WHO. program dikonsentrasikan pada 5500 daerah municipalities. Program ini kini punya administasi yang bersifat sentralistik yang menyokong implementasi desentralisasi, dan sumber daya akan banyak bergantung pada daerah setempat.

(Int J Tuberc Lung Dis 2000;4(7):622 - 6)