Makalah ini menggambarkan proses
reformasi kesehatan di Brazil yang berjalan setelah tahun 1986, dan
dampak negatifnya pada program penanggulangan tuberkulosis. Proses
desentralisasi ternyata diantisipasi secara lambat bagi perubahan
program dari bersifat vertikal ke terintegrasi. Di tahun 192 komponen
program penanggulangan TB direorganisasi, dimana ada koordinator di
tingkat nasional dan regional yang diikuti dengan dukungan penuh untuk
pelaksanaan di negara-negara bagian. Di tahun 1996 proses reformasi
kesehatan terus bergulir, tetapi utamanya hanya berupa pemotongan
anggaran kesehatan dan desentralisasi dari pemerintah pusat ke daerah
yang ternyata belum siap menerimanya, sehingga akibatnya program
tuberkulosis di daerah menjadi melemah. Untungnya baru-baru ini
pemerintah Brazil telah meningkatkan komitmennya dan melaksanakan
program DOTS yang dianjurkan WHO. program dikonsentrasikan pada 5500
daerah municipalities. Program ini kini punya administasi yang
bersifat sentralistik yang menyokong implementasi desentralisasi, dan
sumber daya akan banyak bergantung pada daerah setempat.
(Int J Tuberc Lung Dis 2000;4(7):622 - 6) |