Para dokter telah mengenal luas penggunaan berbagai obat
antituberkulosis seperti Isoniazid dan Rifampisin. Berbagai efek samping obat itu (seperti
hepatitis, skin rash dll) telah pula dikenal luas. Upaya bunuh diri dengan menggunakan
Isoniazid dan Rifampisin dosis tinggi merupakan suatu hal yang jarang terjadi.
Para peneliti dari Thailand ini melaporkan seorang pria berusia 27 tahun memakan 8 gram
INH serta 18 gram Rifampisin. Pasien datang ke rumah sakit dalam keadaan koma, kejang dan
gagal nafas. Pasien akhirnya dapat sembuh dengan pengobatan intensif pyridoxine intravena,
hemodialisis dan pemakaian ventilator mekanik.
Sebagai penutup, para peneliti ini menganjurkan agar para dokter mewaspadai kemungkinan
adanya overdosis INH dan Rifampisin, khususnya pada keadaan bangkitnya kembali
Tuberkulosis dalam era AIDS sekarang ini.
(Warta TB 1/I/97 - The 4th Congcress of the Asian Pasific Society of Respirology,
Beijing - China, October 1996) |